Nasehat Habib Rizieq untuk Pemerintah
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab MA, meminta kepada pemerintah SBY dan kelompok liberal di Indonesia untuk tidak melakukan makar terhadap umat Islam dengan membiarkan dan membela kelompok penoda Islam seperti Ahmadiyah dan membubarkan ormas Islam. Karena menurut habib yang dikenal sebagai orator ulung ini, siapapun yang coba-coba membiarkan Nabinya dihina, agamanya dinodai, kemudian justru berniat memberangus ormas Islam yang berupaya menjaga akidahnya dari ajaran sesat Ahmadiyah, maka mereka semua akan berakhir dengan kehinaan di dunia maupun akhirat.
Kepada Presiden SBY, para pembantunya, dan kelompok liberal yang selama ini kerap melakukan pelecehan-pelecehan dan fitnah terhadap Islam dan membela aliran sesat, Habib Rizieq yang merupakan alumnus King Saud University, Saudi Arabia, ini menyitir firman Allah dalam Surah Al-Buruj ayat 10, yang menegaskan kepada siapapun untuk tidak coba-coba membuat makar terhadap umat Islam.
Allahu Subhanahu wa Ta’ala berfirman [Maksud Ayat]:
“Sesungguhnya orang yang mendatangkan fitnah (cobaan) terhadap orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat kepada Allah, maka bagi mereka azab neraka jahannam dan bagi mereka azab neraka yang panas membakar.” (Al-Buruj:10)
Di hadapan ratusan umat Islam yang datang memenuhi lapangan di samping kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, Rabu (16/2), Habib Rizieq meminta seluruh elemen yang ada di Indonesia, baik presiden atau pejabat negara, sipil atau militer, kelompok liberal dan orang-orang yang selama ini memasarkan aliran-aliran sesat di Indonesia untuk menghentikan permusuhan dan makar terhadap umat Islam. Habib Rizieq mengatakan, mereka bisa saja merasa menang di dunia ini, tapi Allah, Rabb Yang Maha Menggenggam Kekuatan tak akan pernah luput untuk mengazab mereka kelak. “Saya ingatkan mereka untuk tidak coba-coba membuat fitnah kepada umat Islam dan segera bertaubat dan kepada Allah,” katanya.
Kepada aparat kepolisian yang hadir dalam acara tersebut, yang selama ini dijadikan alat oleh pemerintah SBY untuk memusuhi dan memberangus Islam, Habib Rizieq menegaskan, “Saat ini, di tempat ini, banyak aparat kepolisian, intel-intel dan sebagainya yang hadir. Saya mengingatkan kepada Anda, jangan coba-coba memata-matai umat Islam. Jangan coba-coba membuat permusuhan terhadap umat Islam. Demi Allah! Anda mungkin bisa bebas dari hukuman dunia, tapi Anda tidak akan bebas, tidak akan luput dari azab neraka yang panas membakar!” tegasnya disambut pekik takbir umat Islam.
<p>Habib Rizieq juga membuat garis batas yang tegas antara mereka yang membela Ahmadiyah dan mereka yang selama ini gencar menyuarakan pembubaran Ahmadiyah. Mereka yang membela Ahmadiyah, yang membiarkan penodaan terhadap Islam merebak dimana-mana, adalah orang-orang yang berjuang di jalan Thagut. Sedangkan umat Islam yang selama ini berusaha menjaga kemurnian akidahnya adalah mereka yang berjuang di jalan Allah. Beliau menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, [Maksud ayat]:</p>
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (An-Nisaa’:76)
“Ada perbedaan tegas antara kita dan mereka. Mereka berjuang di jalan thagut, membela dan menjadi penolong bagi iblis, sedangkan kita umat Islam berjuang di jalan Allah. Dan Allah memberikan kabar gembira kepada kita, bahwasanya tipu daya setan itu lemah. Mereka lemah, rapuh, mudah dihancurkan!” terang Habib Rizieq. “Kalau SBY dan kelompok liberal berani mati untuk membela Ahmadiyah, kita juga lebih siap mati membela agama Allah. Kita tidak akan pernah mundur, tidak akan pernah takut,” tambahnya.
Silakan SBY Pilih, Mau Hina atau Mulia
Secara tulus Habib Rizieq mengatakan, jika SBY berani membubarkan Ahmadiyah, maka dia akan mendapat tempat terhormat di sisi Allah dan di sisi umat Islam. Jika presiden dari Partai Demokrat ini berani mengeluarkan Keppres Pembubaran Ahmadiyah, maka umat Islam akan setia berada di belakang SBY.
“Bola ada di tangan SBY,” kata Habib Rizieq. Ia menambahkan, FPI tak pernah mempunyai sentimen pribadi kepada SBY, apalagi berusaha merebut kekuasaan. “FPI tidak ada urusan dengan kekuasaan, selama kekuasaan itu berpihak pada umat Islam,”tegasnya.
Habib kemudian menjelaskan, bahwa siapapun yang membiarkan penghinaan terhadap Islam, membiarkan Rasulullah ternodai, apalagi dia seorang pemimpin Muslim, maka Allah akan memberikan kehinaan kepadanya di dunia. Allah akan menjadikan dirinya dihina dengan hinaan yang terus menerus. “Kalau dia membiarkan penghinaan terhadap Islam ini terjadi, demi Allah! Allah akan menghinakannya di dunia!”
Habib mengingatkan, berbagai pelecehan dan penghinaan yang menimpa SBY secara beruntun harusnya membuat presiden berbadan bongsor itu sadar dan melakukan introspeksi. Kalau sebagai pemimpin SBY tidak berani menstop segala bentuk penghinaan terhadap Islam, maka satu persatu Allah akan menimpakan kehinaan kepadanya. “SBY disamakan dengan kebo, dikasih uang recehan sama rakyat, dan dikatakan sebagai presiden pembohong oleh tokoh-tokoh agama. Ini adalah penghinaan yang dia terima. Baru kali ini ada presiden yang dilecehkan seperti itu. Kalau dia nggak mau taubat, kehinaan-kehinaan lain akan menimpanya di dunia!”
Inilah Nasihat Habib Rizieq Kepada Kelompok yang Menghina Syeikh Al Buthy
Jakarta (SI ONLINE) – Gugurnya ulama Ahlussunah wal jamaah (Aswaja) asal Suriah, Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy, menjadi polemik bagi sebagian kalangan. Kalangan yang mencibir Al-Buthy adalah mereka yang tidak setuju dengan sikap Al-Buthy yang mereka nilai pro terhadap Presiden Bashar Al Assad. Bashar Al Assad sendiri adalah seorang pengikut Syiah, sekaligus seorang Sosialis yang menzhalimi umat Islam di Suriah.
Tentu saja polemik ini tidak sehat bagi terwujudnya persatuan umat dan ukhuwah Islamiyah. Karena itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, menyampaikan nasihat kepada umat Islam atas peristiwa syahidnya Syeikh al-Buthy.
Habib Rizieq berpandangan, syeikh Al-Buthy adalah seorang ulama besar ahlussunah wal jamaah abad ini, yang saleh dan zuhud. Terkait pilihan politik Syeikh al-Buthy, Habib Rizieq menilai hal itu sebagai hak dia sebagai seorang ulama yang mempunyai kapasitas untuk berijtihad.
“Kami FPI membela Mujahidin Suriah melawan Basyar al-Asad yang zolim, tapi kami tetap harus jaga akhlaq terhadap ulama Aswaja Suriah yang tidak gabung dengan Mujahidin. Itu persoalan ijtihad politik, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita,” tegas Habib Rizieq yang tersebar melalui Blackberry Mesengger (BBM), Jumat (22/3/2013).
Berikut nasihat lengkap Habib Rizieq tersebut:
Habib Rizieq Syihab untuk kelompok yang menghina al-Buthi :
Ingat hadits : "udzkuruu mahaasina mautaakum". Jadi, tidak pantas kata hinaan dilontarkan buat saudara Muslim yang telah wafat, apalagi yang wafat adalah syahid seperti al-Buthi.
Al-Buthi asy-Syafi'i al-Asy'ari adalah ulama besar aswaja abad ini, dia soleh serta zuhud. Siapa anda yang mau menghina al-Buthi ?!!
Soal al-Buthi tidak bergabung dengan Mujahidin Suriah, dia punya alasan : pertama, usia yang sudah lanjut. Kedua, dia sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar dan mengajar serta mengarang kitab. Ketiga, Mujahidin masih bergabung dengan barisan kafir dan liberal. Keempat, al-Buthi bukan satu-satunya ulama Aswaja Suriah yang tidak bergabung dengan Mujahidin. Kelima, dia ulama berhak ijtihad.
Kami FPI membela Mujahidin Suriah melawan Basyar al-Asad yang zolim, tapi kami tetap harus jaga akhlaq terhadap ulama Aswaja Suriah yang tidak gabung dengan Mujahidin. Itu persoalan ijtihad politik, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita.
Siapapun pelaku bom bunuh diri yang menggugurkan al-Buthi dan 23 muridnya di dalam masjid dan apa pun alasannya, maka tidak bisa dibenarkan. Andaikata Mujahidin Suriah yang lakukan itu, maka mereka yang salah jalan, bukan al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan Mujahidin. Camkan!
Jaga sikap ya akhii, di sini al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan !!! Wallaahul musta'aan.
Tentu saja polemik ini tidak sehat bagi terwujudnya persatuan umat dan ukhuwah Islamiyah. Karena itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, menyampaikan nasihat kepada umat Islam atas peristiwa syahidnya Syeikh al-Buthy.
Habib Rizieq berpandangan, syeikh Al-Buthy adalah seorang ulama besar ahlussunah wal jamaah abad ini, yang saleh dan zuhud. Terkait pilihan politik Syeikh al-Buthy, Habib Rizieq menilai hal itu sebagai hak dia sebagai seorang ulama yang mempunyai kapasitas untuk berijtihad.
“Kami FPI membela Mujahidin Suriah melawan Basyar al-Asad yang zolim, tapi kami tetap harus jaga akhlaq terhadap ulama Aswaja Suriah yang tidak gabung dengan Mujahidin. Itu persoalan ijtihad politik, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita,” tegas Habib Rizieq yang tersebar melalui Blackberry Mesengger (BBM), Jumat (22/3/2013).
Berikut nasihat lengkap Habib Rizieq tersebut:
Habib Rizieq Syihab untuk kelompok yang menghina al-Buthi :
Ingat hadits : "udzkuruu mahaasina mautaakum". Jadi, tidak pantas kata hinaan dilontarkan buat saudara Muslim yang telah wafat, apalagi yang wafat adalah syahid seperti al-Buthi.
Al-Buthi asy-Syafi'i al-Asy'ari adalah ulama besar aswaja abad ini, dia soleh serta zuhud. Siapa anda yang mau menghina al-Buthi ?!!
Soal al-Buthi tidak bergabung dengan Mujahidin Suriah, dia punya alasan : pertama, usia yang sudah lanjut. Kedua, dia sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar dan mengajar serta mengarang kitab. Ketiga, Mujahidin masih bergabung dengan barisan kafir dan liberal. Keempat, al-Buthi bukan satu-satunya ulama Aswaja Suriah yang tidak bergabung dengan Mujahidin. Kelima, dia ulama berhak ijtihad.
Kami FPI membela Mujahidin Suriah melawan Basyar al-Asad yang zolim, tapi kami tetap harus jaga akhlaq terhadap ulama Aswaja Suriah yang tidak gabung dengan Mujahidin. Itu persoalan ijtihad politik, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita.
Siapapun pelaku bom bunuh diri yang menggugurkan al-Buthi dan 23 muridnya di dalam masjid dan apa pun alasannya, maka tidak bisa dibenarkan. Andaikata Mujahidin Suriah yang lakukan itu, maka mereka yang salah jalan, bukan al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan Mujahidin. Camkan!
Jaga sikap ya akhii, di sini al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan !!! Wallaahul musta'aan.